kamu orang beruntung yang ke :

Senin, 13 September 2010

Tugas Bahasa Indonesia kelas VIII ABA : Dialog Interaktif
( Pasang Surut Hubungan RI-Malaysia)
Selamat pagi pemirsa, bersama saya wiwin nuril falah dalam acara Aba Interaktif. 30 menit kedepan akan kita habiskan untuk mengupas tuntas topik yang sedang hangat untuk di bincangkan. Dan pada pagi hari ini topic kita adalah Konflik RI-Malaysia.
Menyangkut hubungan Indonesia dan Malaysia kembali memanas akhir-akhir ini. Untuk lebih jelasnya kami mengundang beberapa narasumber, yang pertama kita panggilkan ibu ade fitri.
Moderator : selamat pagi bu ade. Apa kabar, kelihatannya segar terus ya.?
Bu Ade : baik, Alhamdulillah.
Moderator : langsung saja, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang masalah yang sedang gencar di bicarakan di berbagai media. Tentunya tidak jauh-jauh dari profesi ibu sebagai pengamat politik Indonesia Malaysia. Bagaimana pendapat ibu mengenai hubungan bilateral kedua negara yang sedang memanas ini.?
Bu Ade : Hubungan dua negera bertetanga, Indonesia-Malaysia, memanas. Ini bukanlah kali pertama. Sejak Presiden pertama Soekarno memimpin, hubungan dua negeri jiran (tetangga) ini tak lepas dari pasang surut dengan bumbu-bumbu konflik di dalamnya.
Moderator : menurut Bu Ade, pihak manakah yang menjadi ‘biang’ dalam konflik ini, pihak RI atau pihak Malaysia.?
Bu Ade :Kalau diperhatikan, Malaysia memang sering mengawali berulah. Tahun lalu masih jelas di ingatan kita, kapal Malaysia memasuki wilayah perairan Indonesia. Tepatnya pada Juni 2009 silam, kapal tentara Malaysia kepergok memasuki wilayah Ambalat. Bukan itu saja, berbagai kasus lainnya seperti pengklaiman budaya Indonesia, kekerasan pada tkw, dsb. pemerintah melalui Departemen Luar Negeri pun telah sering mengirim nota protes ke Malaysia.
Moderator : apakah tindakan pemerintah Indonesia hanyalah mengirim nota protes ke pihak Malaysia? Yang mungkin tidak cukup efektif untuk memperbaiki hubungan ri-malaysia.
Bu Ade : tentu saja tidak. Pemerintah Indonesia juga telah membicarakan hal tersebut. Pemerintah tahu betul bagaimana keresahan rakyat Indonesia.
Moderator : lalu.?
Bu Ade : Dubes Malaysia telah di panggil untuk dimintai konfirmasinya. Presiden SBY pun telah menyampaikan pidatonya tentang penyelesaian konflik ini. Namun, sejauh ini pemerintah Indonesia memang dinilai kurang tegas dalam menangani kasus ini.
Moderator : Kira-kira apa rencana pemerintah untuk meredam hubungan Indonesia-malaysia yang kian memanas ini?
Bu Ade : Pemerintah akan mengusut akar permasalahan, dengan melakukan investigasi. Dan sejauh ini kurang jelas nya batas-batas wilayah Malaysia dan Indonesia di duga menjadi penyebab utama. Maka pemerintah Indonesia akan merundingkan hal tersebut dengan pemerintah Malaysia.
Moderator : mengapa pemerintah mengambil jalur diplomasi berupa perundingan?
Bu Ade : kedua negara harus bekerja sama untuk memecahkan masalah yang berkembang. Sehingga membentuk semacam hubungan mutualisme.
Moderator : lalu sebagai warga negara, apa yang harus kita lakukan. Yakin terhadap keputusan pemerintah, atau melakukan tindakan yang menandakan ketidak puasan.?
Bu ade : ini adalah keputusan bijak, sehingga kita harus mengapresiasikannya,
Moderator :dengan cara?
Bu Ade :dengan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menempuh jalur perundingan yang saling menguntungkan.
Moderator : membahas hal ini memang tidak ada habis-habisnya ya bu. Untuk memperluas pembicaraan kita mengenai pasang surut hubungan Indonesia-Malaysia, kami panggil kan narasumber lainnya, Bu Aminatul.
+
Moderator : apa kabar, bu ami.?
Bu Ami : Alhamdulillah, saya juga baik.
Moderator : tentunya ibu sudah mengetahui atau setidaknya mendengar desas-desus mengenai hubungan Indonesia dan Malaysia yang akhir-akhir ini menegang. Bagaimana tanggapan anda?
Bu ami : ketegangan antara Indonesia-Malaysia lebih kental dilatarbelakangi persoalan perbatasan. Alhasil, perseteruan hanya bersifat diplomasi semata dan tidak akan merembet pada pertikaian sengit antarnegara.
Moderator : sepertinya cukup menarik, mengapa ibu berpendapat demikian.?
Bu Ami : tentu saja, Malaysia dan Indonesia itu negara serumpun. seperti adik dan kakak bertengkarnya tidak akan lama-lama.
Moderator : contohnya.?
Bu Ami : ya misalnyan saja penangkapan 3 petugas kkp Indonesia oleh Malaysia. Dan juga sebaliknya. Meskipun telah ada hukum yang mengatur hal tersebut. Tetap saja kedua negara memilih jalan damai. Bukannya adu hukum, atau malah mengadakan pertikaian besar-besaran.
Moderator : saya alihkan ke bu ade dulu. apa ibu setuju dengan jalan damai yang di ambil dua negara atas kasus tersebut.?
Bu Ade : Walau pun kelihatannya itu memang jalan yang baik untuk dipilih, tapi kalau kita pikir secara matang, jalan damai menandakan betapa lemahnya hukum Indonesia. Bukankah hukum di buat untuk menentukan tindakan yang harus di lakukan apabila terjadi kasus seperti itu.
Bu Ami : Sebelumnya Maaf saya memotong pembicaraan anda. Tapi bukankah hukum itu adalah jalur lain yang harus di tempuh jika jalur kekeluargaan tidak dapat dijalankan.
Bu ade : Walau bagaimanapun, Indonesia adalah negara hukum. Negara yang di tegakkan bedasarkan hukum.
Bu Ami :saya juga tidak bisa bilang kalau hukum di Indonesia ini tidak lemah, tapi sebagai warga Indonesia seharusnya kita menegakkan hukum bukannya malah semakin menjatuhkan hukum.
Bu Ade :saya bukan menjatuhkan hukum, tapi ini sudah menjadi rahasia umum. Jadi, masyarakat Indonesia perlu tahu. Bagaimana mau membangun bangsa kalau masalah bangsa hanya berputar pada pemerintahan
+
Moderator : break dulu debatnya , kami telah terhubung dengan narasumber lainnya yaitu pak dede hermawan. Selamat pagi pak dede.
Pak dede : ya, selamat pagi.
Moderator : seperti yang anda ketahui bahwa hubungan Indonesia Malaysia kini semakin memanas di sebabkan berbagai kasus seperti penangkapan petugas kkp, klaim budaya, dsb. Komentar anda?
Pak dede : Selama ini hubungan dari sisi geopolitik, kedua negara telah mengalami pasang surutnya. Bara konflik kedua negara sebenarnya tidak pernah benar-benar padam sejak dikumandangkannya slogan “Ganyang Malaysia” oleh Presiden Soekarno pada 1960-an. Dimulai dengan konfrontasi Indonesia-Malaysia yang berawal dari perang mengenai Kalimantan Utara. Dan akhir-akhir ini berbagai kasus semakin menciptakan ketegangan antara 2 negara.
Moderator : sepertinya pendapat bapak tidak jauh-jauh dari pendapat bu ade tadi. Masih dalam konteks geopolitik ri-malaysia. Menurut bapak apa akar masalahnya.?
Pak dede : ya itu, batas laut Indonesia-malaysia yang tidak jelas. pemerintah juga tidak segera menyelesaikan masalah.
Moderator : jadi, menurut bapak pemerintah tidak peduli?
Pak dede :bukan tidak peduli, hanya saja tidak cepat tanggap. Menyepelekan masalah, padahal ini menyangkut hubungan bilateral 2 negara. Tapi akhir-akhir ini sudah mulai di rundingkan penyelesaian masalahnya.
Moderator : salah satunya?
Pak dede : ya pertemuan di Kinabalu contohnya.
Moderator : apa yang dilakukan pemerintah pada pertemuan itu.?
Pak dede : ya seperti pidato presiden sebelumnya, pada pertemuan tersebut diadakan perundingan dan perjanjian mengenai batas wilayah.
Moderator : harapan pemerintah?
Pak dede : tentunya dapat menjalin hubungan baik dengan negara serumpun, Malaysia. Yang sempat menegang.
Moderator :apa bisa hanya dengan perundingan ini saja.?
Pak dede :tentu saja tidak, hubungan dengan Malaysia banyak masalah, bukan masalah perbatasan semata.
Moderator :mengapa sejauh ini tindakan pemerintah hanya di masalah perbatasan saja?
Pak dede :kan semuanya butuh proses. Karena menurut pandangan pemerintah, perbatasan wilayah itu masalah utama, bukan satu-satunya masalah.
Moderator :lalu, apa alasan pemerintah menjadikan perbatasan sebagai masalah utama.
Pak dede :pemerintah bukan menjadikan ini sebagai masalah, tapi memang inilah yang terjadi. Perbatasan wilayah tidak jelas. Kalau dibiarkan berlarut-larut tentu kita yang dirugikan sementara negara tersebut terus memanfaatkan sumber daya alam yang ada di perbatasan. sebagai langkah awal, ya perundingan batas wilayah.
Moderator :batas wilayah Indonesia Malaysia tidak jelas, bukannya sudah lama dan berkali-kali diadakan kesepakatan batas wilayah. Bahkan telah di setujui oleh dewan pbb juga negara-negara anggotanya.
Pak dede :justru karena berkali-kali itulah ada beberapa versi kesepakatan. Di Malaysia berpedoman versi a, Indonesia berpedoman versi b. yang mana yang lebih menguntungkan masing-masing.
Moderator :tanggapan pihak Malaysia.?
Pak Dede :Malaysia telah berjanji akan memperbaiki hubungan yang terkait berbagai masalah dengan Indonesia dan akan selalu melakukan komunikasi secara terus menerus, sehingga tidak terjadi salah paham dari kedua negara.
Moderator :lalu bagaimana dengan warga Indonesia sendiri.?
Pak dede :Sebenarnya saya cukup prihatin, tetapi munculnya kemarahan, saya melihatnya itu masih wajar saja apabila tidak dibarengi dengan anarkisme. Itu menandakan rasa solidaritas dan cinta tanah air.
Moderator :pesan untuk rakyat Indonesia?
Pak dede :Sebagai bangsa yang bertetangga dan sahabat, saya berharap persoalan demi persoalan tidak semakin keruh karena ada emosi yang tak tertahan, kita perlu menahan diri dan mencari solusi yang terbaik.
Moderator : ya terimakasih pak dede informasinya. Selamat pagi.
Pak dede : ya selamat pagi.
+
Moderator : sekarang kami akan membuka layanan interaktif bagi anda yang ingin bertanya pada narasumber kami seputar hubungan Indonesia malaysia . di 011-222333
(sepertinya sudah ada penelpon kita. Selamat pagi, Dengan siapa di mana?.....
Ingin bertanya dengan siapa pak/bu?(blabla) ya, pertanyaannya.? (blablabla). Ada lagi? ….
Terima kasih pak/bu(nama)telah berpartisipasi di layanan interaktif kami. Selamat pagi.
=>Bagaimana ibu ami/ade (yang dituju)…

+
Moderator : ya, pemirsa kembali kami buka layanan interaktif di 011-222333.
(Selamat pagi, Dengan siapa di mana?.....
Ingin bertanya dengan siapa pak/bu?(blabla) ya, pertanyaannya.? (blablabla). Ada lagi? ….
Terima kasih pak/bu(nama) atas partisipasinya. Selamat pagi.
Peran:
Moderator : Wiwin Nuril Falah
Narasumber 1 : Ade Fitri Arina
Narasumber 2 : Aminatul Mutmainnah
Narasumber 3 (beda tempat) : Dede Augustira Hermawan
__’END’__
*NOTE untuk kelompokku:
ini dialog buatan ku sendiri, kalo mau tambah"in boleh, bagus malah. artikelnya belom slesai. kalo dah slesai nanti aku kasih sama kalian. yang penting dialog ini dulu. dihapalin atau pelajarin. langsung kalian copy paste ke ms.word aja. sekali lagi kalo bisa di tambah"in biar banyak. soalnya ini masih terbilang sedikit.


Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar