kamu orang beruntung yang ke :

Sabtu, 02 Januari 2016

Ma, Bolehkah Mbak Menikah ?

Assalamualaikum readers,
Akhir-akhir ini aku dibuat pusing dengan pertanyaan itu. Beranjak dari fase remaja akhir, apalagi dengan lingkungan yang mayoritas orang-orang kepala dua, yang notabene mulai berpikir soal pasangan hidup, sehari-hari yang aku denger ya percakapan soal "si ini udah lamaran lhoo" "kita ke walimahannya mbak ini yuk" .... belum lagi di grup line atau whatsapp bertebaran undangan nikah, satu persatu orang minta doa restu...



Baru kemarin dibuat kagum dengan mas A yang nggak pernah absen sholat di masjid.
Baru kemarin dibuat kagum dengan mas B yang tilawahnya kayak Mishary Alafasy.
Baru kemarin dibuat kagum dengan mas C yang tausiyahnya menggetarkan hati.
Eh, besoknya udah dapet aja undangannya...

Kadang, agak takut juga, stok laki-laki sholih di dunia ini habis. hehe

Then, i asked Mama,
How if a man comes to papa and proposes me?
as always, she answered wisely.

Akupun sadar,

Ada ibadah yang harus aku sempurnakan dulu.
Ada orangtua yang harus aku bahagiakan dulu.
Ada adik-adik yang harus aku bimbing dulu.
Ada keluarga besar yang harus aku buat bangga dulu.
Ada ilmu yang harus aku kejar dulu.
Ada dakwah yang harus aku sampaikan dulu.
Ada masyarakat yang harus aku sehatkan dulu.

ishbir, wiwin :)


Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar