kamu orang beruntung yang ke :

Minggu, 10 April 2016

Menjadi yang Menginspirasi


Ini adalah sebuah tulisan tengah malam yang entah akan menjadi tulisan yang layak untuk teman-teman renungi atau hanya berakhir sebagai galauan belaka.

Akhir-akhir ini, ramai aku baca di laman media social mengenai orang-orang yang ingin menjadi yang menginspirasi. Pun Aku, juga ingin.

Aku bertanya lagi dalam hati,
Apakah aku benar-benar ingin menginspirasi atau hanya ingin membuat yang lain iri?
Apakah aku benar-benar ingin menginspirasi atau hanya ingin dipuji?
Apakah aku benar-benar ingin menginspirasi atau hanya ingin terlihat berarti?

Hmm,
Dalam prosesnya (mungkin) mereka yang menginspirasi itu tidak begitu saja diakui. Si A yang melakukan kebaikan, lalu si B mengikuti, lalu yang lain juga mengikuti kebaikan itu. Lantaran satu dan lain hal, kebaikan si B didengar lebih banyak orang. Dan publik memberikan predikat “menginspirasi” pada si B. Apakah lantas si A tidak pantas disebut menginspirasi?

Menginspirasi itu bukan soal seberapa banyak manusia yang mengakui kebaikanmu. Tapi soal seberapa besar usahamu untuk melakukan kebaikan dan seberapa banyak pengaruh dari kebaikan itu.  
Jadi, lakukan saja,lelahkan dirimu, jika kamu tahu itu baik. Sekali, dua kali, mungkin tidak ada yang tahu, tapi siapa sangka tanpa disadari kanan kirimu terpengaruh. Biarkan Tuhan yang bekerja, dengan menjadikan kamu perantara inspirasi itu, atau justru kanan-kirimu. Toh pada akhirnya kamu akan menikmati ketika kebaikan (yang dulu kamu lakukan) bersemi.  Inshaa Allah.


Related Post: