kamu orang beruntung yang ke :

Rabu, 13 Juli 2016

La Tahzan (Sebuah buku yang bikin lupa caranya sedih)



Assalamualaikum readers!

Kata guru fisika sma ku, “Tingkatan ilmu yang pertama itu ketika kamu membacanya. Tingkatan selanjutnya ketika kamu mampu menuliskannya. Dan tingkatan tertinggi ketika kamu sudah mampu menyampaikannya”.
Noted! So, let me try to write my highlights of this book.

Bismillahirrahmanirrahim.

Buku La Tahzan yang ditulis Dr. ‘Aidh Al-Qarni ini ditujukan untuk siapa saja yang ingin hidup bahagia. Fisiknya terdiri dari 567 halaman, dengan sampul hard cover. Agak kegedean kalo buat dibawa kemana-mana. Isinya nggak kayak buku-buku kebanyakan yang babnya cuma belasan atau puluhan. Jujur aku nggak tau pasti berapa jumlah babnya, karena emang banyak banget, 300an. Jadi satu tema tuh dibahas di beberapa paragraf  (1-3 halaman).

Ya Allah!  Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan, julurkan dengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya untuk menyebut, mengingat, dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu, hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya, keyakinan akan semakin kokoh, karena…
“Allah maha lembut terhadap hamba-hamba Nya” (Q.S Asy-Syura :19)

Hari ini milik anda. Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Umurmu mungkin tinggal hari ini. Pada hari ini pula, sebaiknya kamu mencurahkan seluruh perhatain, kepedulian, dan kerja keras.  Kualitas shalat yang paling khusyu, bacaan Al-Quran yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap sekitar, serta perbuatan baik terhadap sesama.

Biarkan masa depan datang sendiri.  
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar  disegerakan datangnya” (Q.S. An-Nahl :1)
Biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya. Dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini anda sudah sangat sibuk. *hihi ini nih part yang pas buat semua orang yang sedang dalam masa penantian.

Cara mudah menghadapi kritikan pedas. Dalam hidup ini, terutama jika anda seseorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain. Cukup kubur dalam-dalam kritikan mereka, abaikan, dan cukup komentari dengan :
“Katakanlah (kepada mereka) : ‘Matilah kamu karena kemarahanmu itu’” (Q.S. Ali-Imran :119)

Jangan  mengharap terima kasih dari seseorang. Tidak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan untuk anda. Tidak perlu kaget, bila orang yang anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala anda.Begitulah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada penciptanya. Kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, apalagi kepada anda.

Isi waktu luang dengan berbuat. Saat paling berbahaya bagi akal adalah ketika pemiliknya menganggur dan tidak berbuat apa-apa. Ibarat mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tanpa sopir. Bangkitlah sekarang juga! Kerjakan shalat, baca buku, bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar, atau sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, untuk mengusir kekosongan itu!

Jadikan buah lemon itu minuman yang manis. Orang cerdik akan mengubah kerugian menjadi keuntungan. Ketika seseorang memberi anda segelas air lemon, anda perlu menambah sesendok gula kedalamnya. Ahmad ibn Hanbal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pulla ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab. Ibnu Taimiyah pernah dipenjara, tetapi justru di penjara ia menghasilkan banyak karya.  Anak abid Dzuaib al-Hudzali mati meninggalkannya sendiri, ia justru mempu menciptakan nyanyian-nyanyian puitis yang mampu membekam mulut zaman.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu” QS.Al-Baqarah :216

(to be continued inshaa Allah)



Related Post:

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Hai. Buku itu tersedia di Gramedia kah?

Wiwin Nuril Falah mengatakan...

Halo, beberapa thn yg lalu sempet jd best seller di gramed. Barusan aku cek di gramedia online ternyata stoknya masih ada, selamat mencari 👍

Wiwin Nuril Falah mengatakan...

Halo, beberapa thn yg lalu sempet jd best seller di gramed. Barusan aku cek di gramedia online ternyata stoknya masih ada, selamat mencari 👍

Posting Komentar